Pagi menghadiri Roadshow Dana Fasa III
Pembangunan SMASKL di SeRIA.
Majlis bermula dengan alunan bacaan quran
yang cukup menyentuh qalbu...
Surah Al Baqarah : 261 - 268
Sampai rumah saya capai Al-Quran
dan baca balik terjemahan ayat tersebut.
Saya kongsikan terjemahannya di sini
untuk tatapan kita bersama.
Ayat2nya agak panjang,
tapi saya rasa banyak yang tersirat
yang boleh kita cuba praktikkan
261"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Subhanallah, cuba bayangkan 1 je kita beri tapi ganjaran dari Allah 700 kali ganda!!! Tidakkah kita merasai untuk merebut peluang ini???
262"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
Ingat, infaq kita biar ikhlas. Jangan disebut2 tentang pemberian yang telah diberikan.
263"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun."
264 "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."
Peringatan Allah kepada kita
tentang bahaya riya'.
Kata AsSyahid Sayyid Qutub
dalam FiZhilallil Qur'an,
batu yang licin yang di atasnya ada tanah
menggambarkan hati yang keras
di bungkus dengan riya'.
Dan hati orang yang memberikan
infak dengan riya' kepada manusia,
tidak membuahkan kebaikan
dan menghasilkan pahala.
265"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat."
Manakala hati orang yang beriman
diumpamakan dengna kebun yang subur.
Dan hujan dapat menghidupkan, menyuburkan
dan menumbuhkan kebun tersebut.
266"Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya."
267"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."
Dan pastikan apabila kita berinfak,
berikan yang terbaik!
268"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Berwaspadalah kerana syaitan
yang sentiasa mencari jalan
untuk menggoda anak adam.
Dan moga ramadhan yang akan menjelma nanti
mencetus hati kita untuk terus berinfak.
Ibnu Abbas melaporkan Rasulullah SAW
paling pemurah dalam bulan Ramadhan.
Maka apakah salahnya jika kita
turut berinfak atau menafkahkan
sebahagian dari harta yang Allah
pinjamkan kepada kita...
Wallahu'alam.
"Islah nafsaka wad'u ghairuka
- Islah diri dan ajak orang lain.
Pembangunan SMASKL di SeRIA.
Majlis bermula dengan alunan bacaan quran
yang cukup menyentuh qalbu...
Surah Al Baqarah : 261 - 268
Sampai rumah saya capai Al-Quran
dan baca balik terjemahan ayat tersebut.
Saya kongsikan terjemahannya di sini
untuk tatapan kita bersama.
Ayat2nya agak panjang,
tapi saya rasa banyak yang tersirat
yang boleh kita cuba praktikkan
261"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Subhanallah, cuba bayangkan 1 je kita beri tapi ganjaran dari Allah 700 kali ganda!!! Tidakkah kita merasai untuk merebut peluang ini???
262"Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan dengan tidak menyakiti (perasaan si penerima), mereka memperoleh pahala di sisi Tuhan mereka. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati."
Ingat, infaq kita biar ikhlas. Jangan disebut2 tentang pemberian yang telah diberikan.
263"Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun."
264 "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatu pun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir."
Peringatan Allah kepada kita
tentang bahaya riya'.
Kata AsSyahid Sayyid Qutub
dalam FiZhilallil Qur'an,
batu yang licin yang di atasnya ada tanah
menggambarkan hati yang keras
di bungkus dengan riya'.
Dan hati orang yang memberikan
infak dengan riya' kepada manusia,
tidak membuahkan kebaikan
dan menghasilkan pahala.
265"Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyiraminya, maka hujan gerimis (pun memadai). Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu perbuat."
Manakala hati orang yang beriman
diumpamakan dengna kebun yang subur.
Dan hujan dapat menghidupkan, menyuburkan
dan menumbuhkan kebun tersebut.
266"Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya."
267"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."
Dan pastikan apabila kita berinfak,
berikan yang terbaik!
268"Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui."
Berwaspadalah kerana syaitan
yang sentiasa mencari jalan
untuk menggoda anak adam.
Dan moga ramadhan yang akan menjelma nanti
mencetus hati kita untuk terus berinfak.
Ibnu Abbas melaporkan Rasulullah SAW
paling pemurah dalam bulan Ramadhan.
Maka apakah salahnya jika kita
turut berinfak atau menafkahkan
sebahagian dari harta yang Allah
pinjamkan kepada kita...
Wallahu'alam.
"Islah nafsaka wad'u ghairuka
- Islah diri dan ajak orang lain.
0 comments:
Post a Comment