Kaidah kedua, menjauhkan hal2 yang memberatkan dan mengutamakan kemudahan. Di dalam syariat dan ibadah Islam tidak terdapat hal2 yang memberatkan bagi para hamba atau meletihkan jiwa para mukallaf.
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (Al-Maidah : 6)
"Dia sekali2 tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim." (Surah Al-Hajj : 78)
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (Surah Al-Baqarah : 185)
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (Surah Al-Baqarah : 185)
"Berikanlah kemudahan dan jangan kalian mempersulit. Berikanlah kegembiraan dan janganlah kalian membuat orang lari." (Hadiths)
Demikianlah kaidah ini mewarnai setiap kewajiban syariat dan ibadah2 islam. Renungkanlah hal itu, niscaya engkau menemukan ketentuan ini berlaku di setiap hukum. Berikut ini adalah contoh berkenaan dalam kewajiban berpuasa.
"(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang2 yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (iaitu) : memberi makan seorang miskin. Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Surah Al-Baqarah : 184)
sumber : ceramah2 jumaat - hasan al-banna
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (Al-Maidah : 6)
"Dia sekali2 tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan. (Ikutilah) agama orang tuamu Ibrahim." (Surah Al-Hajj : 78)
"Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu." (Surah Al-Baqarah : 185)
"Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (Surah Al-Baqarah : 185)
"Berikanlah kemudahan dan jangan kalian mempersulit. Berikanlah kegembiraan dan janganlah kalian membuat orang lari." (Hadiths)
Demikianlah kaidah ini mewarnai setiap kewajiban syariat dan ibadah2 islam. Renungkanlah hal itu, niscaya engkau menemukan ketentuan ini berlaku di setiap hukum. Berikut ini adalah contoh berkenaan dalam kewajiban berpuasa.
"(Yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang2 yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (iaitu) : memberi makan seorang miskin. Barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui." (Surah Al-Baqarah : 184)
sumber : ceramah2 jumaat - hasan al-banna
0 comments:
Post a Comment